KITA BISA!
Siapapun
bisa mempunyai karir hebat, apapun bidang pekerjaannya. Intinya adalah cara
kita mendefinisikannya. Jika kita mendefinisikan “karir hebat” sebagai sesuatu
yang mendatangkan banyak uang dan kekuasaan mungkin kita tidak akan mencapai
level sehebat Alexander Agung. Gaji
yang mencukupi tentu saja penting tapi bukankah ada yang lebih penting dalam
karir hebat selain gaji?
Orang yang mempunyai karir hebat memberikan kontribusi
yang istimewa dan memunculkan rasa setia serta percaya dalam diri orang lain.
Setiap orang tanpa memandang jabatan/ posisi/ profesi bisa melakukannya!
Kontribusi istimewa kita adalah “apa” dari karir hebat
kita. Hal tsb muncul dari dalam diri kita dari perpaduan bakat dan hasrat kita
yang unik. Kesetiaan dan kepercayaan berasal dari “bagaimana” dalam karir hebat
kita. Kesetiaan dan kepercayaan adalah buah dari karakter serta hati nurani
kita, dari impuls tertinggi dan terbaik kita. Kesetiaan dan kepercayaan berasal
dari melakukan apa yang kita ketahui di lubuk hati kita dan harus kita lakukan
dengan cara yang seharusnya.
Karir hebat adalah tentang memecahkan masalah besar, menghadapi
tantangan besar dan memberikan kontribusi besar.
Banyak
orang berdebat tentang ambisi. Ambisi itu baik atau buruk? Itu tergantung pada
objek ambisi. Jika kita ambisius untuk mendapat pernak-pernik kesuksesan tapi
tidak bersedia membayar harga kejujuran untuk kesuksesan, ambisi dapat
menghancurkan kebahagiaan kita. Sedangkan jika kita berambisi membuat perbedaan
nyata – kontribusi bermakna – kita akan merasakan kepuasan mendalam atas
pekerjaan yang dilakukan dengan baik dan kehidupan yang dijalankan dengan baik.
Saat
bicara tentang pekerjaan mereka dalam kehidupan orang Prancis menggunakan kata métier yang aslinya berarti “pelayanan”. Kata
tsb mengandung makna memberikan diri, melayani kebutuhan orang lain dan
menemukan kepuasan dari menyediakan layanan nyata serta bermakna. Karir hebat
tidak muncul dari kebutuhan akan pengakuan dari luar melainkan dari dalam diri,
dari keingintahuan kita sendiri, dari perpaduan bakat dan hasrat kita yang
unik.
Karir hebat juga muncul dari nurani – dari bisikan batin
yang memberi tahu kita apa yang harus kita lakukan.
Karir hebat membutuhkan dua dimensi yaitu hasrat dan
keahlian (kompetensi) untuk memberikan kontribusi, serta karakter yang
layak mendapat kepercayaan dan kesetiaan orang lain. Gabungan dari kompetensi dan
karakter lah yang menjadikan kita bisa diandalkan. Hal ini berarti siapapun –
termasuk kita – bisa memilih mempunyai karir hebat. Atau sebaliknya kita
bisa memilih menjalankan karir yang biasa-biasa saja dan kemudian menyesal
karena belum memberikan kontribusi sebanyak kemampuan kita?
MEMULAI KARIR HEBAT
KITA
Kata
“karir” berasal dari kata bahasa Prancis carrière yang berarti bergerak memutar membentuk
lingkaran, juga bisa berarti tambang tempat orang datang untuk memecahkan batu
setiap hari. Sayangnya kebanyakan orang menjalankan karir dengan cara itu. Kita
merasa seperti mengitari lingkaran namun tidak mencapai apa-apa? Atau kita
merasa menyia-nyiakan waktu seperti tahanan di sebuah tambang batu? Kita harus
meninggalkan pola fikir lama bahwa
kita hanya bagian kecil dari suatu
organisasi besar yang mengitari lingkaran yang tak berarti.
Sebisa mungkin usahakan mencari pekerjaan
yang memanfaatkan bakat, membakar hasrat dan memuaskan nurani kita!
Kita akan menghabiskan sebagian besar kehidupan dan energi
kita untuk karir, jadi bukankah masuk akal membayangkan serta merancang karir
hebat untuk diri kita sendiri?
Berhentilah bertanya, bagaimana cara mendapat kenaikan
jabatan, tapi mulailah bertanya, perbedaan apa yang akan saya buat dan apa
warisan yang akan saya tinggalkan?
Pernyataan kontribusi adalah jawaban atas pertanyaan tsb.
Pernyataan kontribusi merangkum hal terbaik
yang bisa kita tawarkan terhadap tantangan yang membuat kita bersemangat/
termotivasi. Hal tsb menjadi kemudi karir kita. Dengan pernyataan kontribusi kita
memiliki arah dasar untuk tujuan karir kita. Membayangkan, mendefinisikan dan
merancang pernyataan kontribusi adalah langkah pertama menuju karir hebat kita.
Kita memiliki kekuatan yang tidak bisa ditemukan di tempat
lain – kombinasi unik dari bakat, hasrat dan nurani kita. Di manakah kekuatan
kita bertemu dengan kebutuhan pasar? Kemampuan kita untuk memberikan kontribusi
unik terletak pada titik tsb.
Orang yang hanya mencari pekerjaan punya CV, sedang orang
yang berniat membangun karir hebat punya pernyataan kontribusi.
Visi kita tentang kontribusi kita akan berkembang dan
mungkin berubah secara perlahan atau langsung di sepanjang hidup.
BERKONTRIBUSI
Setelah
menulis pernyatan kontribusi tentu kita ingin mewujudkannya. Banyak orang gagal
menciptakan karir hebat bagi diri sendiri karena dengan sia-sia menunggu karir hebat
datang menghampiri. Rintangan itu
pasti ada. Kita pun harus berurusan dengan seperangkat kelemahan yang unik. Terlepas
dari tantangan dan peluang unik secara historis, sosial serta lingkungan yang
kita hadapi, kita punya banyak pilihan tentang apa yang kita akan kita lakukan
saat ini. Bila kita menunggu seseorang untuk mengurus kita dan mengatasi
rintangan kita, kita tidak akan pernah memberikan kontribusi yang mampu kita
berikan. Sebagian dari kita tidak menghadapi rintangan yang tak teratasi untuk
meraih karir hebat, sering kali masalahnya adalah waktu. Kita terkadang terlalu
sibuk berusaha dan bekerja giat setiap hari dan tidak pernah meluangkan waktu
untuk memikirkan apa yang sebenarnya ingin
kita lakukan. Jika kita ingin menciptakan karir hebat maka mari kita coba
sisihkan waktu untuk mendefinisikan kontribusi kita dan merencanakan cara
mencapainya. Mari kita coba prinsip menciptakan segala sesuatu dua kali, pertama
dalam fikiran, lalu di dunia nyata (mewujudkannya)!
KENALI KEKUATAN DIRI!
Filsuf
besar William James mengajarkan
bahwa, “kebanyakan orang hidup dalam
lingkaran potensi yang sangat terbatas. Kita semua memiliki energi dan
kecerdasan berlimpah yang bisa kita manfaatkan.” Mungkin dalam pekerjaan
kita tidak diperkenankan menggunakan porsi signifikan dari apa yang bisa kita
tawarkan? Atau kita tidak punya pekerjaan dan merasa tidak dihargai karena apa
yang kita tawarkan sering ditolak?
Saat kita
tumbuh dewasa sering kali kita membandingkan diri dengan orang lain sehingga
lokus identitas kita beralih dari diri sendiri ke pendapat orang lain tentang
kita – seberapa bagus kita bersaing. Kita kehilangan identitas. Hal ini bisa
disebut “pencurian identitas” sejati! Kita
tidak akan mampu memberikan kontribusi unik karena nilai kita telah turun dan
kehilangan sesuatu yang berharga dari diri kita sendiri.
Di dunia
ini tak ada orang yang seperti kita, kita benar-benar unik. Kombinasi
kekuatan, pengalaman, bakat, dan kecerdasan kita tidak pernah ada di tempat
lain serta tak akan terulang. Karenanya tak ada orang lain yang bisa
memberikan kontribusi unik yang bisa kita berikan.
Mengadopsi
paradigma era pengetahuan berarti membawa portofolio kekuatan individu kita pada
masalah dan tantangan bermakna yang relevan. Kita bukanlah “deskripsi tugas
yang memiliki kaki”. Kita manusia yang memiliki pengetahuan, terampil,
proaktif, berfikir serta kreatif dengan potensi tak terbatas; dan kita bisa
mengungkit portofolio kekuatan tsb untuk memberikan kontribusi unik kita
sendiri.
Sekarang
mari kita fikirkan jawaban atas pertanyaan kunci di setiap kategori berikut:
1.
Bakat
Ø Pengetahuan,
bakat atau ketrampilan unik apa yang anda miliki yang bisa membantu anda
memberikan kontribusi?
Bakat serupa dengan sidik jari, semua orang memilikinya dan
tidak ada bakat yang sama. Bakat kita adalah keunikan kita.
Namun jangan mencampuradukan ketrampilan dengan bakat.
Orang bisa saja memiliki ketrampilan yang bukan bakatnya. Bila pekerjaan kita
membutuhkan ketrampilan kita tapi bukan bakat kita, kita tak akan pernah
memanfaatkan bagian kita yang asli dan naluriah.
Ø Apa yang anda
lakukan dengan mudah dan baik?
Ø Apa yang
biasanya orang minta anda lakukan karena anda mahir melakukannya? (terlepas anda suka atau tidak)
Ø Bila seseorang
minta atasan atau rekan kerja anda mencatat bakat anda, kira-kira apa yang akan
mereka katakan?
Cobalah tekuni hal-hal yang kita kuasai dengan lebih baik
dari pada orang lain dan yang paling kita nikmati.
2.
Hasrat
Ø Peluang apa terkait
pekerjaan yang anda dambakan?
Jangan pernah mengecilkan hasrat. Hasrat kita adalah hal
yang memuaskan kita. Hasrat adalah api yang berasal dari dalam diri, bukan dari
luar. Di dalam diri kita terdapat sumber kegembiraan yang membutuhkan
penyaluran.
Ø Apa yang anda
lakukan pada waktu luang?
Ø Apa yang
membuat energi anda meningkat? Anda suka berdebat tentang apa?
Ø Apa yang anda
baca?
Ø Apa yang
anda lakukan saat masih kecil yang
memikat anda?
Ø Pengalaman apa
yang membuat anda gembira?
3.
Nurani
Ø Apa tanggung
jawab anda yang sesungguhnya terhadap organisai, pelanggan dan rekan kerja
anda?
Jawaban kita akan langsung menunjukkan kepada kita betapa
terbatasnya deskripsi tugas kita dibandingkan kontribusi yang bisa kita
berikan.
Pakar manajemen ternama Jim
Collins berkata,”satu perbedaan
penting antara orang yang salah dan orang yang benar adalah kelompok pertama
melihat diri mereka memiliki ‘pekerjaan’, sementara kelompok terakhir melihat
diri mereka memiliki ‘tanggung jawab’. Setiap orang harus mampu merespon
pertanyaan,’apa pekerjaan anda?’ bukan dengan menyebutkan jabatan tapi dengan
pernyataan tentang tanggung jawab pribadi.”
Karir
kita tak akan berarti jika tidak didorong oleh nurani kita. Bila pekerjaan yang
kita lakukan melanggar rasa integritas atau kejujuran kita, kesuksesan manapun
tak akan bisa mengompensasi kekecewaan kita pada diri sendiri. Sebaliknya, jika
pekerjaan yang kita lakukan memuaskan nurani kita, apapun itu, kita akan selalu
menikmati kedamaian hati dan merasakan kepuasan pribadi.
Akhirnya,
sebagai penutup, ingatlah bahwa:
Karir
kita akan menjadi hebat asalkan kita memberikan hal tertinggi yang kita miliki.
Kita tidak akan terhindar dari kesulitan atau tantangan, namun kita akan
mendapat kepuasan mendalam saat memberikan bakat terbaik kita, hasrat terkuat
kita dan komitmen nurani kita.
---------------------to be continued------------------------
Jika anda ingin mengetahui selengkapnya
silahkan beli bukunya dan baca seluruh isinya. Dijamin gak bakalan rugi! J
Atau ingin dapat versi editan dari saya
cukup mengikuti kelanjutan postingan saya di blog ini, supaya gak ketinggalan
follow saja blog saya. Saya tunggu juga komentar, kritik dan saran teman-teman
ya... Terima kasih! J
[Sumber: “Great Work Great Career” by Stephen R.
Covey dan Jennifer Colosimo]
“Dan Kami jadikan malam dan
siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda
siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu
mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami
terangkan dengan jelas.”
(QS. Al-Israa’: 12)
“Katakanlah: ‘Siapakah yang
memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?’ Katakanlah: ‘ALLAAH’, dan
sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik), pasti berada dalam kebenaran
atau dalam kesesatan yang nyata.”
(QS. Saba’: 24)
“Dan janganlah kamu iri hati
terhadap apa yang dikaruniakan ALLAAH kepada sebahagian kamu lebih banyak dari
sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa
yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang
mereka usahakan, dan mohonlah kepada ALLAAH sebagian dari karunia-NYA.
Sesungguhnya ALLAAH Maha Mengetahui segala sesuatu.”
(QS. An Nisaa’: 32)
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya
Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-NYA di antara
hamba-hamba-NYA dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-NYA).’ Dan barang
apa saja yang kamu nafkahkan, maka ALLAAH akan menggantinya dan DIA-lah Pemberi
rezki yang sebaik-baiknya.”
(QS. Saba’: 36)
No comments:
Post a Comment