| Home | Book-Literature | Inspiring-Religion | Economy-Business | Social-Cultural-Languange | Politics-Conspiracy | Health-Sport | Music-Movie | Femininity-Parenting |

Monday 10 August 2015

PENGEMBANGAN KARIR DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN [MANAJEMEN KARIR PART 2]



  
Mungkin diantara pembaca ada yang bertanya-tanya, apa hubungan antara pengembangan karir dengan perencanaan sumber daya manusia?
Hubungan antara pengembangan karir dengan perencanaan sumber daya manusia yaitu pengembangan karir menyediakan bakat dan kemampuan, sedangkan perencanaan sumber daya manusia memproyeksikan kebutuhan bakat dan kemampuan. Namun dalam penerapannya terdapat beberapa kesulitan. Apa saja kesulitannya?
1. Kedua program tersebut dikerjakan oleh ahli-ahli yang berbeda. Pengembangan karir dikerjakan oleh psikolog, sedangkan perencanaan sumber daya manusia oleh ahli-ahli ekonomi dan sistem analisis. Ahli-ahli yang memiliki disiplin ilmu yang berbeda biasanya memiliki kesulitan dalam berkomunikasi karena latar belakang pendidikan dan pengalaman.
2. Terhambat oleh struktur organisasi perusahaan. Pengembangan karir biasanya merupakan fungsi dari Human Resources Department (HRD) atau Departemen Sumber Daya Manusia, sedangkan perencanaan sumber daya manusia merupakan fungsi dari Perencanaan Staf, kedua aktivitas tersebut dijalankan oleh departemen atau unit organisasi yang berbeda.

FAKTOR   YANG  MEMPENGARUHI  PENGEMBANGAN KARIR 
Kesuksesan proses pengembangan karir tidak hanya penting bagi organisasi secara keseluruhan. Dalam hal ini, beberapa hal atau faktor yang mempengaruhi manajemen karir, antara lain:
Dereck Shepperd (Grey's Anatomy)
1. Hubungan pegawai dan organisasi
2. Personalitas pegawai      
3. Faktor-faktor eksternal 
4. Politicking dalam organisasi 
5. Sistem penghargaan 
6. Jumlah pegawai 
7. Ukuran organisasi 
8. Kultur organisasi 
9. Tipe manajemen

TAHAP PENGEMBANGAN KARIR INDIVIDU
Tahapan dalam pengembangan karir individu ada beberapa fase, yaitu:
1. Fase Awal atau Fase Pembentukan
Fase yang menekankan pada perhatian untuk memperoleh jaminan terpenuhinya kebutuhan dalam tahun-tahun awal pekerjaan.
2. Fase Lanjutan
Fase dimana pertimbangan jaminan keamanan sudah mulai berkurang namun menitikberatkan pada pencapaian, harga diri dan kebebasan.
3. Fase Mempertahankan
Fase dimana individu telah merasa terpuaskan baik secara psikologis maupun finansial. Individu berusaha mempertahankan pencapaian keuntungan atau manfaat yang telah diraihnya sebagai hasil pekerjaan di masa lalu.
4. Fase Pensiun
Fase dimana individu telah menyelesaikan suatu karir dan dia akan berpindah ke karir  yang lain, serta memiliki kesempatan untuk mengekspresikan aktualisasi diri yang sebelumnya tidak dapat dilakukan.

PENGEMBANGAN KARYAWAN
Untuk melaksanakan pengembangan karir karyawan maka perlu program atau kegiatan pengembangan karyawan.
Pengembangan karyawan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan bertujuan meningkatkan keahlian teoritis, konsep, dan moral, sedangkan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan teknis pelaksanaan pekerjaan karyawan. (Malayu Hasibuan, 2005)
Sedangkan menurut Andrew Sikula dalam Personnel Administration And Human Resources Management; mengatakan pengembangan mengacu pada masalah staff dan personel adalah suatu proses pendidikan jangka panjang menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan terorganisir dengan mana manajer belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum, sedangkan pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek dengan mengunakan prosedur yang sistematik dan terorganisir sehingga karyawan operasional belajar pengetahuan teknik pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu. 

Tujuan Pengembangan Karyawan
Apa saja tujuan pengembangan karyawan? Pengembangan karyawan menyangkut beberapa hal, berikut uraiannnya: 
a. Produktivitas Kerja
Dengan pengembangan, produktivitas kerja karyawan akan meningkat, kualitas dan kuantitas produksi semakin baik, karena technical skill, human skill dan managerial skill karyawan yang semakin baik. 
b. Efisiensi
Pengembangan karyawan dapat meningkatkan efisiensi tenaga, waktu, bahan baku dan mengurangi ausnya mesin-mesin. Pemborosan berkurang karena biaya produksi relatif menurun sehingga daya saing perusahaan akan semakin besar.
c. Mengurangi Kerusakan 
Pengembangan karyawan juga bertujuan untuk mengurangi kerusakan barang, produksi dan mesin-mesin karena karyawan semakin ahli dan terampil dalam melaksanaan pekerjaannya.
d. Mengurangi Kecelakaan
Pengembangan bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan karyawan, sehingga jumlah biaya pengobatan yang dikeluarkan perusahaan pun dapat ditekan.
e. Meningkatkan Pelayanan
Pengembangan akan meningkatkan kualitas layanan yang lebih baik dari karyawan kepada customer atau pelanggan perusahaan.
f. Moral
Dengan pengembangan, moral karyawan akan lebih baik karena keahlian dan ketrampilannya sesuai dengan pekerjaannya sehingga mereka antusias untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
g. Karir 
Dengan pengembangan, kesempatan untuk meningkatkan karir karyawan semakin besar, karena keahlian, ketrampilan dan prestasi kerjanya lebih baik. Promosi ilmiah biasanya didasarkan kepada keahlian dan prestasi kerja seseorang.
h. Konseptual
Dengan pengembangan, manajer semakin cakap dan cepat dalam mengambil keputusan karena technical skill, human skill dan managerial skill yang dimilikinya semakin meningkat.
i. Leadership
Dengan pengembangan, kepemimpinan seorang manajer akan lebih baik, human relation lebih luwes, motivasinya terarah sehingga pembinaan kerja sama vertikal dan horisontal semakin harmonis.
j. Incentives
Pengembangan juga dimaksudkan untuk meningkatkan insentif, fee, maupun benefit yang didasarkan pada prestasi kerja para karyawan. 
k. Consumer Satisfaction 
Pengembangan para karyawan akan searah dengan pengembangan kualitas produk dan peningkatan pelayanan sehingga akan meningkatkan kepuasan konsumen. 

SASARAN PENGEMBANGAN
Terdapat dua sasaran pengembangan, yaitu:
a. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan teknis mengerjakan pekerjaan (technical skills)
b. Meningkatkan keahlian dan kecakapan memimpin serta mengambil keputusan atau disebut dengan managerial skills dan conceptual skills. 

METODE PENGEMBANGAN
Pelaksanaan pengembangan harus didasarkan pada metode-metode yang telah ditetapkan dalam program pengembangan perusahaan, yang dirumuskan oleh suatu tim atau bagian pengembangan. Metode pengembangan terdiri atas metode latihan (training) yang diberikan kepada karyawan operasional dan metode pendidikan (lecturing) yang khusus diberikan kepada karyawan manajerial.
1. Training 
a. On the Job Training 
Yaitu pelatihan dengan instruksi, dimana para pekerja ditempatkan dalam kondisi riil di bawah bimbingan dan pengawasan dari seorang pegawai senior atau supervisor. Metode ini menggunakan pendekatan Job Instruction Training yakni instruktur memberikan pelatihan kepada pegawai senior atau supervisor kemudian pegawai senior memberikan pengalamannya kepada pekerja. 
b. Vestibule 
Yakni suatu metode latihan yang dilakukan dalam kelas atau workshop yang biasanya diselenggarakan dalam suatu perusahaan industri untuk memperkenalkan pekerjaan kepada karyawan baru dan melatih mereka mengerjakan pekerjan tersebut. Tentunya dengan duplikasi bahan, alat-alat dan kondisi yang akan mereka temui dalam situasi kerja yang sebenarnya.
c. Demonstrasi
Yakni metode latihan yang dilakukan dengan cara peragaan dan penjelasan bagaimana cara-cara mengerjakan sesuatu pekerjaan melalui contoh-contoh atau percobaan yang didemonstrasikan. Peserta melihat sendiri teknik mengerjakannya, diberikan penjelasan serta dapat mencoba mempraktekkannya. 
d. Programmed Instruction
Merupakan bentuk pelatihan agar peserta dapat belajar sendiri karena langkah-langkah pengerjaan sudah diprogram, biasanya dengan komputer, buku atau mesin pengajar. Instruksi terprogram meliputi pemecahan informasi dalam beberapa bagian kecil sedemikian rupa sehingga dapat dibentuk program pengajaran yang mudah dipahami dan saling berhubungan. 
e. Magang (intern)
Intern (Grey's Anatomy)
Melibatkan pembelajaran dari pekerja yang lebih berpengalaman dan dapat ditambah pada teknik off the job training. Banyak pekerja ketrampilan tangan seperti tukang pipa dan kayu, dilatih melalui program magang resmi. Asistensi dan kerja sambilan bisa disamakan dengan magang karena menggunakan partisipasi tingkat tinggi dari peserta sekaligus memiliki feedback yang tinggi pula.
2. Lecturing
Sedangkan untuk pengembangan dengan metode lecturing, ada pendekatan atau metode yang  sering digunakan dalam suatu perusahaan, diantaranya:
a. Seminary
Metode ini menggunakan pendekatan ceramah atau presentasi dari instruktur. Gunanya tentu untuk meningkatkan kemampuan manajerial para pimpinan. Metode ini dilakukan dalam dalam suatu classroom dengan audience yang banyak. 
Lecturing (Tricia-What I know)
b. Lokakarya
Menggunakan pendekatan yang mirip dengan seminary, yakni menggunakan ceramah atau presentasi. Bedanya peserta tidak pasif atau hanya mendengarkan saja, namun ikut berpartisipasi dalam memecahkan suatu masalah. 
c. Under Study 
Hampir sama dengan on the job training, bedanya dilakukan dalam tataran kepemimpinan. Dimana  calon pemimpin dipersiapkan untuk menggantikan jabatan atasannya. Calon dipersiapkan untuk mengisi jabatan apabila pimpinannya berhenti atau pindah. 
d. Job Rotation 
Adalah teknik pengembangan yang dilakukan dengan cara memindahkan peserta dari suatu jabatan ke jabatan lainnya secara periodik untuk menambah keahlian dan kecakapannya pada setiap jabatan. Hal ini merupakan antisipasi jika ia dipromosikan, ia akan siap, memiliki pengetahuan dan kapasitas yang baik.
e. Coaching dan Counseling
Coaching adalah suau metode pendidikan dengan cara atasan mengajarkan keahlian dan ketrampilan kerja kepada bawahannya. Dalam metode ini, supervisor diperlukan sebagai petunjuk untuk memberitahukan kepada para peserta mengenai tugas yang akan dilaksanakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Sedangkan counseling adalah suatu cara pendidikan dengan melakukan diskusi antara pekerja dan manajer mengenai hal-hal yang sifatnya pribadi, seperti keinginannya, ketakutannya dan aspirasinya. 





[Referenced: Paper Pengembangan Karyawan oleh Imam Abdul Hadi dkk. (UIN Syarif Hidayatullah, 2008), dan lain-lain]

 RELATED POSTS: