Kata karir berasal dari kata dalam bahasa Prancis carrière yang berarti bergerak memutar membentuk
lingkaran, juga bisa berarti tambang tempat orang datang untuk memecahkan batu
setiap hari.
Sebagian besar kehidupan dan energi
kita habiskan untuk karir, karenanya manajemen karir sangatlah penting.
MANAJEMEN KARIR adalah
proses pengelolaan karir pegawai yang meliputi tahapan kegiatan perencanaan
karir, pengembangan karir, konseling karir, dan pengambilan keputusan karir. Manajemen karir melibatkan
semua pihak termasuk karyawan yang bersangkutan dengan unit tempat karyawan
bekerja dan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu manajemen karir
mencakup area kegiatan yang sangat luas.
Di postingan ini akan saya uraikan
mengenai konsep dan istilah yang perlu dipahami dalam manajemen karir.
Blake Harnage (Versa) |
Karir merupakan pola dari pekerjaan
dan sangat berhubungan dengan pengalaman (posisi, wewenang, keputusan, dan
interpretasi subyektif atas pekerjaan) dan aktifitas selama masa kerja
individu.
Jenjang atau jalur karir (career
path) adalah model posisi pekerjaan berurutan yang
membentuk karir seorang individu, atau dapat pula diartikan sebagai pola urutan pekerjaan (pattern of work sequence)
yang harus dilalui karyawan untuk mencapai tujuan karir.
Tujuan atau sasaran karir (career
goals) adalah posisi di masa mendatang yang ingin dicapai oleh individu
sebagai bagian karirnya.
PERENCANAAN KARIR (CAREER
PLANNING) adalah proses penyeleksian tujuan
karir dan jenjang karir menuju tujuan-tujuan tersebut.
Perencanaan karir termasuk salah satu
fungsi manajemen karir. Perencanaan karir dilakukan baik oleh individu sebagai pegawai
maupun oleh organisasi berkenaan dengan karir pegawai, terutama mengenai
persiapan yang harus dipenuhi seorang pegawai untuk mencapai tujuan karir
tertentu.
Beberapa Tindakan yang Dapat Dilakukan oleh Departemen SDM/
Personalia (HRD) Terkait dengan Perencanaan Karir yaitu:
- Memberikan informasi yang dibutuhkan untuk merencanakan karir karyawan
- Mengindentifikasi lowongan-lowongan pekerjaan yang akan datang melalui rencana-rencana kepegawaian
- Mendorong perencanaan karir melalui penyediaan informasi tentang berbagai alternatif jalur karir
Tujuan Perencanaan Karir bagi Organisasi atau Perusahaan diantaranya:
- Perencanaan karier dapat membantu kelompok jabatan yang lebih tinggi meluruskan strategi
- Membantu pencapaian rencana kegiatan yang telah disetujui
- Membantu perencanaan tindakan secara alternatif
- Menyaring potensi karyawan. Perencanaan karir mendorong untuk lebih menggali kemampuan potensial karyawan karena mempunyai sasaran-saran karir tertentu.
- Mengembangkan karyawan yang dapat dipromosikan. Perencanaan karir membantu mengembangkan suplai karyawan internal.
- Membantu dalam keanekaragaman tenaga kerja
- Mengurangi “penimbunan” karyawan. Tanpa perencanaan karir, manajer akan mudah menimbun bawahan kunci yang berketrampilan dan berprestasi kerja tinggi. Dengan adanya perencanaan karir manajer lebih sadar akan kualifikasi karyawan.
- Mengurangi pergantian atau perputaran karyawan. Perhatian terhadap karir individu akan meningkatkan organisasional, akibatnya dapat menurunkan tingkat perputaran karyawan.
- Meneruskan pertumbuhan pribadi karyawan. Rencana dan sasaran karir akan memotivasi karyawan untuk terus tumbuh dan berkembang.
- Memuaskan kebutuhan karyawan* (meningkatkan kesempatan untuk tumbuh bagi karyawan dan penghargaan prestasi)
- Memudahkan penempatan ke luar negeri (bagi perusahaan multinasional atau yang berpusat atau memiliki cabang di luar negeri).
* Kebutuhan Karyawan
Dalam bekerja, selain untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya karyawan juga membutuhkan:
- Persamaan
perlakuan untuk karir. Karyawan menginginkan adanya
persamaan dalam sistem promosi dalam rangka mendapatkan kesempatan karir yang
lebih tinggi.
T R I C I A - What I Know - Pengawasan. Karyawan menginginkan agar penyelia memainkan peranan aktif dalam pengembangan karir dan memberikan umpan balik terhadap kinerja mereka.
- Kesadaran terhadap kesempatan. Karyawan menginginkan adanya pengetahuan yang memadai mengenai kesempatan untuk karir yang lebih tinggi di masa yang akan datang.
- Minat karyawan. Karyawan membutuhkan informasi dalam jumlah yang berbeda dan memiliki tingkat minat yang berbeda terhadap karir yang akan datang, yang bergantung dari berbagai faktor.
- Kepuasan karir. Karyawan memiliki tingkat kepuasan karir yang berbeda, tergantung dari umur dan latar belakang pendidikan serta faktor lain.
Pelaksanaan perencanaan karir di suatu
perusahaan meliputi kesesuaian antara keinginan karir karyawan dengan
kesempatan yang tersedia dalam perusahaan.
Pertanyaannya
kemudian, “Mengapa perencanaan
karir karyawan harus dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu karyawan yang
bersangkutan dengan organisasi atau perusahaan tempat dia bekerja?”
Tentu saja agar menghasilkan rencana yang
baik dan realistis serta membawa keberhasilan dan keuntungan bagi kedua belah
pihak.
PENGEMBANGAN KARIR (CAREER
DEVELOPMENT) terdiri dari peningkatan pribadi dan
kemampuan kerja yang dilakukan oleh seorang individu dalam mewujudkan rencana karirnya.
Pengembangan karir termasuk salah satu
fungsi manajemen karir. Pengembangan karir
adalah proses mengidentifikasi potensi karir karyawan, materi dan menerapkan
cara-cara yang tepat untuk mengembangkan potensi tersebut. Umumnya, proses pengembangan karir dimulai dengan mengevaluasi
kinerja karyawan dengan melakukan penilaian
kinerja (performance appraisal). {Bahasan mengenai penilaian kinerja dapat
dibaca DI SINI}
Dari hasil penilaian kinerja ini kita
mendapat masukan yang menggambarkan profil kemampuan karyawan, baik kinerja
aktual maupun potensinya. Dari masukan yang diperoleh dapat diidentifikasi berbagai metode untuk
mengembangkan potensi karyawan tersebut.
Tujuan pengembangan karir adalah untuk
menyesuaikan antara kebutuhan dan tujuan karyawan dengan kesempatan karir yang
tersedia saat ini dan masa mendatang. Karena itu usaha pembentukan sistem
pengembangan karir yang dirancang secara baik akan dapat membantu karyawan dalam
menentukan kebutuhan karir mereka sendiri dan menyesuaikan antara kebutuhan
karyawan dengan tujuan perusahaan.
HUBUNGAN PERENCANAAN KARIR
DENGAN PENGEMBANGAN KARIR
Tanpa adanya umpan balik (feedback), sangat sulit bagi karyawan
untuk mengetahui prestasi atau kekurangan atas pekerjaan yang telah dilakukannya.
Umpan balik memiliki tiga tujuan
utama, yaitu:
- Untuk menyakinkan karyawan bahwa mereka masih berharga dan akan dipertimbangkan untuk promosi di masa yang akan datang apabila mereka memenuhi kualifikasi (qualified).
- Untuk menjelaskan mengapa karyawan tidak terpilih untuk menduduki suatu jabatan tertentu.
- Untuk mengidentifikasi tindakan khusus yang sebaiknya mereka lakukan dalam rangka pengembangan karir.
PENDEKATAN DIAGNOSTIK UNTUK PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR
Dalam rangka menganalisis perencanaan
dan pengembangan karir, pendekatan umum yang sering digunakan adalah pendekatan
diagnostik. Pada pendekatan diagnostik, perencanaan dan pengembangan karir
dipengaruhi oleh dua faktor penting, yaitu:
1. Pengaruh lingkungan eksternal, antara lain:
- Peraturan perundang-undangan dan persyaratan yang dikeluarkan oleh pemerintah
- Serikat pekerja
- Kondisi ekonomi
- Tingkat kompetisi
- Komposisi angkatan kerja
- Lokasi organisasi
2. Pengaruh lingkungan internal, antara lain:
- Strategi perusahaan
- Tujuan perusahaan
- Budaya perusahaan
- Sifat perusahaan
- Gaya kepemimpinan dan pengalaman
Karir seorang individu umumnya
berjalan melalui tahap-tahap tertentu. Masing-masing tahap mungkin dipengaruhi
oleh sifat karyawan, sikap, minat, motivasi, kondisi ekonomi dan lain sebagainya.
KARIR TANPA BATAS
Karir tanpa batas memerlukan suatu
kompetensi yang berbeda. Kompetensi yang diperlukan untuk karir tanpa batas
adalah:
1. Knowledge Based
Tecnical Speciality
Karier akan dibangun dengan
mempergunakan spesialisasi dalam bidang teknis dan kemampuan di bidang
teknologi informasi.
2. Cross Functional and
International Experience
Pemahaman yang mendasar dari berbagai
paradigma fungsi lain dan pendekatan multi disiplin ilmu diperlukan dalam
memecahkan masalah.
3. Collaborative
Leadership
Kemampuan untuk berkolaborasi atau
berintegrasi dengan cepat dalam lingkungan tim kerja.
4. Self Management
Skills
Pengembangan karir perlu menekankan
pada proses pembelajaran secara terus menerus. Countinous learning process ini juga dapat dipergunakan untuk mengetahui
adanya kesempatan karir di masa datang dan mengembangkan potensi yang ada dalam
dirinya.
5. Personal Traits
Sifat-sifat personal yang fleksibel,
integritas dan dapat dipercaya merupakan sifat yang harus dimiliki oleh manajer
dan pemimpin masa depan (future leader).
KONSELING KARIR adalah proses
mengidentifikasi masalah-masalah yang berhubungan dengan karir karyawan dan
mencari alternatif jalan keluar dari berbagai permasalahan tersebut.
Konseling
karir juga dapat membantu karyawan dalam bimbingan karir, mencakup rencana
hidup seorang individu dan penilaian atau persediaan diri dalam karir. Pembimbing
karir perlu menginformasikan kepada karyawan terhadap kemungkinan perubahan-perubahan
lingkungan yang dapat mempengaruhi karir mereka.
Bagi suatu
organisasi atau perusahaan, kejelasan perencanaan dan pengembangan karir
karyawan akan membawa manfaat langsung terhadap efisiensi manajemen. Salah satu
manfaat perencanaan karir, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, terkait
pergantian karyawan (turnover), Walker (1980) pun berpendapat bahwa turnover karyawan cenderung lebih kecil
di perusahaan-perusahaan yang sangat memperhatikan pengembangan karir para
pekerjanya.
Selain itu, penanganan karir yang baik oleh organisasi atau perusaahan
tempat kerja akan mengurangi tingkat frustasi yang dialami oleh pekerja serta
meningkatkan motivasi kerja mereka.
So, manajemen karir saat ini bukan hanya sekedar menjadi
kewajiban bagi suatu organisasi atau
perusahaan, namun telah menjadi kebutuhan yang sama pentingnya dengan kebutuhan-kebutuhan
lainnya.
(Referenced: Great Work Great Career by Covey &
Colosimo, Power Point Perencanaan Karir oleh kelompok Sariadi, dkk., dan lain-lain)
RELATED POSTS: