PD (percaya diri) dapat berdampak positif pada performa
kerja, namun pengaturan rasa percaya diri yang kurang tepat
berpeluang mengacaukan suasana di kantor. Terdapat perbedaan antara
overconfident dengan
arogan, meskipun tipis.
Lalu bagaimana mengetahui seorang karyawan berada dalam
koridor percaya diri atau kebablasan menjadi
arogan?
Eve Menezes Cunningham dari Apple
Choaching sebagaimana dikutip Daily
Mail mengatakan, “Biasanya orang yang
arogan merasa dirinya superior dan paling mengetahui yang terbaik.
Sikap tersebut tentu kurang tepat.” Menurut Cunningham, kepercayaan
diri di tempat kerja merupakan bentuk keyakinan pada diri sendiri
tanpa harus merendahkan orang lain. Menganggap bahwa dirinya yang
paling capable tentu
tidak benar. Pekerja dengan sikap percaya diri yang baik dapat
menyelesaikan tugas tanpa konflik. “Setiap orang tentu memiliki
spesifikasi masing-masing. Jadi, jangan takut meminta tolong dan
jangan sok tau. Dengan
meminta pertolongan, anda tidak akan dianggap lemah dan akan
dipecat. Karena tidak ada sosok yang
sempurna”, papar Cunningham. “Lebih kalem dan menyenangkan serta
jauh dari arogansi membuat suasana kerja lebih enjoyable”,
tambahnya.
Seorang karyawan memang rawan bersikap superior ketika
memiliki kemampuan yang diakui. Sikap tersebut akan lebih parah
ketika yang bersangkutan dalam kondisi mood
yang buruk. Jadi mempunyai fikiran terbuka
dan pintar menjaga mood merupakan
kunci penting. Menurut Keith Ruddle dari Said
Business School, orang yang percaya diri
dengan kemampuan dan pengetahunannya akan mudah melebur dengan
pemikiran orang-orang di sekitarnya, tidak egois dengan idenya.
Pekerja seperti itu akan lebih banyak mendengar dan merespon ide yang
berkembang dengan memaksimalkannya.
Tidak semua orang merasa nyaman ketika ada karyawan yang
pamer skill dan
kemampuan. Namun tidak berarti juga kita menjadi rendah diri dan
tidak tegas menerima tantangan. Mendengarkan dengan aktif dan bijak
ketika menyampaikan respon merupakan ajang aktualisasi diri secara
tidak langsung.
Cara lain yang dapat menunjukkan apakah karyawan masuk
kategori percaya diri ataukah arogan adalah melihat respon rekan
kerja. Rasa percaya diri yang tepat akan menginspirasi orang-orang
sekitar. Apresiasi tersebut biasanya diucapkan secara langsung. Jika
sudah banyak rekan yang malas ngobrol selain
tentang pekerjaan, karyawan harus mulai introspeksi diri. Mungkin dia
sudah mulai arogan.
Pengaturan yang baik antara rasa percaya diri dan
arogan juga berlaku ketika wawancara pekerjaan. Orang yang mudah
panik dan terpojok sangat mudah menjadi arogan serta dapat bertindak
bodoh.
[Sumber: Jawa Pos]